Pandemi Covid-19 yang menuntut untuk di rumah saja, menggugah Anharul Bahrul untuk berinovasi dalam usaha kuliner tradisional kue cincin yang diwariskan turun temurun oleh keluarganya.
Bahrul pun mencoba mengkreasikan kemasan kue cincin yang sebelumnya hanya dijual dengan menggunakan wadah plastik, kini menjadi kardus cantik dan menarik yang diberi nama Kue Cincin Emak Kece yang dijual seharga Rp25 ribu per kardusnya.
"Biasanya saya ngajar, tapi selama WFH ini saya mencoba berinovasi dengan memperbagus kemasan. Kue cincin kami selain tampilan bagus, rasa enak, tapi harga juga terjangkau," ucap Bahrul, pemilik Kue Cincin Emak Kece.
Usahanya pun berbuah manis, kini omzet usaha kue rumahan buatannya telah memiliki izin dari Pemerintah Kota Tangerang dan tergabung dalam UMKM Cup Bestari, Kecamatan Periuk. Sehingga, produksi kue cincinya naik mencapai 50 % dengan total 20 kardus setiap harinya.
"Kalo dulu dagangnya masih cara lama dari mulut ke mulut, sekarang udah memanfaatkan media sosial. Kami juga sudah gabung di kelompok UMKM Kecamatan Periuk dan jualan di pojok UMKM kantor kecamatan," lanjutnya.
Ke depan, dirinya juga akan menggembangkan pasar dengan membuat toko di market place.
"Saat ini, pemasaran tak hanya di sekeliling Kecamatan Periuk, tapi juga Tangerang Raya dan kemarin baru kirim ke Jogja. Bahkan untuk memperluas jangkauan penjualan, niatnya kami mau daftar beberapa e-commerce seperti Bukalapak dan lainnya," ujarnya.