Kamis, 5 Desember 2024 | 13:30
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi
Percepat Penurunan Stunting, Dr. Nurdin: Perkuat Kolaborasi dan Penanganan Terintegrasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi. 

Hal ini ditegaskan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Tangerang, yang berlangsung di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (5/12). 

“Penanganan stunting memerlukan komitmen kita semua. Akhir tahun ini kita percepat penurunan stunting, dengan kolaborasi menjadi kunci dalam memastikan kebijakan di tingkat pusat hingga daerah dapat terintegrasi dengan baik di lapangan. Hilirisasi kebijakan ini harus kita jadikan aktivitas nyata yang berdampak langsung," ujar Pj wali kota.

Menurut data terakhir Oktober 2024, prevalensi stunting di Kota Tangerang berada pada angka 5,6 persen, jauh di bawah rata-rata nasional. Bahkan, Kota Tangerang dinobatkan sebagai yang terbaik dalam evaluasi kinerja penanganan stunting tingkat Provinsi Banten. Meski demikian, Pj wali kota, menegaskan capaian ini tidak boleh membuat pemerintah daerah berpuas diri.

“Kita tidak boleh berhenti pada indikator keberhasilan saja. Upaya penanganan stunting, baik yang bersifat spesifik maupun sensitif, akan terus dimaksimalkan. Harapan kita adalah mewujudkan generasi anak-anak Kota Tangerang yang sehat dan cerdas,” ungkapnya.

Pada tahun 2024, kata Dr. Nurdin, Kota Tangerang menjadi salah satu kota yang didukung insentif fiskal dari pusat, di mana Pemkot memanfaatkan uang tersebut dengan menginisiasi program pemberian modal kerja bagi keluarga dengan balita berpotensi stunting. 

"Setiap kelurahan akan menerima bantuan senilai Rp20 juta untuk satu keluarga sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi dan penanganan stunting secara berkelanjutan. Kita tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga mendampingi mereka agar bisa lebih fokus pada pengembangan ekonomi keluarga sekaligus memastikan anak-anak mereka mendapatkan nutrisi dan perawatan yang optimal,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, lanjut Pj wali kota, Pemkot Tangerang optimistis dapat menciptakan kolaborasi yang kuat di berbagai elemen masyarakat, sehingga angka stunting di kota ini dapat terus ditekan. 

"Outcome utamanya adalah memastikan anak-anak di Kota Tangerang tumbuh sehat dan berdaya saing, sebagai generasi penerus bangsa," pungkasnya.

Situs Resmi Pemerintah Kota Tangerang
Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Lantai 3 Jl. Satria Sudirman No. 1 Kota Tangerang 15123