Di tengah arus modernisasi dan kehidupan kota yang serba cepat, Kota Tangerang masih konsisten menjaga warisan budaya. Kampung Batik dan berbagai komunitas kreatif, hadir sebagai penggerak pelestarian budaya. Sekaligus menghidupkan ekonomi lokal lewat tangan-tangan terampil penuh semangat.
Berlokasi di Jalan Mayang II, RT 02, RW 11, Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Kampung Batik Kembang Mayang bukan sekadar destinasi wisata budaya.
Kampung ini menjadi ruang hidup bagi para perajin yang terus mewariskan nilai luhur batik khas Kota Tangerang. Motif-motif lokal seperti "Batik Lenggang Cisadane" dan "Batik Benteng Heritage" mencerminkan identitas kuat yang berpadu dengan sentuhan kreatif masa kini.
“Batik bukan hanya kain. Tapi juga cerita, sejarah dan jiwa masyarakat Tangerang yang terus kami rawat,” ujar Ketua Pengelola Kampung Batik Kembang Mayang Zulifni Adnan.
Ia menjelaskan, sejak berdiri 2017 lalu, Kampung Batik Kembang Mayang telah berkembang menjadi pusat seni batik yang menarik perhatian wisatawan dan pelajar.
Dinding-dinding rumah warga dihiasi dengan mural batik khas Kota Tangerang, menciptakan suasana yang Instagramable dan edukatif.
Motif batik yang digunakan, seperti "Batik Tirta Suci" dan "Motif Anggrek", melambangkan aliran kehidupan yang terus berkembang dan kemampuan beradaptasi dalam segala kondisi.
“Tak hanya memproduksi batik, tapi geliat komunitasnya juga dibangun. Yaitu, dengan menyediakan pelatihan membatik bagi masyarakat umum. Peserta diajarkan membuat pola, nyanting, perwarnaan, hingga proses akhir dan dapat membawa pulang hasil batiknya,” jelas Zulfini.
Lebih dari 30 perajin batik lokal terlibat dalam produksi batik tulis, cap dan temporer dengan motif khas Kota Tangerang. Kampung ini telah mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak dan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang berkembang di Kota Tangerang.
Kunjungan ke Kampung Batik Kembang Mayang menawarkan pengalaman unik untuk mengenal lebih dalam tentang seni batik dan budaya lokal Kota Tangerang.
“Kampung ini jadi bukti bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan inovasi. Kami ingin warisan budaya ini tidak hanya dilestarikan, tapi juga dikembangkan agar relevan untuk generasi muda,” harapnya.
Melalui sinergi antara masyarakat, komunitas kreatif dan pemerintah, Kota Tangerang terus menegaskan warisan lokal bukanlah masa lalu, tapi fondasi untuk masa depan yang bisa dibanggakan.