TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) Mutiara Bangsa yang berlokasi di Cipondoh, Kota Tangerang, resmi melakukan uji coba teknologi pengolahan sampah dengan metode incinerator, Rabu (7/2/25).
Uji coba ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Tangerang meningkatkan efisiensi penanganan sampah sekaligus mengurangi ketergantungan pada metode penimbunan di TPA Rawa Kucing.
Kegiatan ini pun disambut dengan antusias dan apresiasi oleh warga sekitar. Sejumlah perwakilan RT, tokoh masyarakat, serta pengurus lingkungan hadir menyaksikan langsung hari pertama uji coba proses pembakaran sampah dengan incinerator yang dinilai lebih ramah lingkungan dan cepat dalam mengurangi volume sampah.
"Pada intinya saya mengapresiasi terobosan baru Kota Tangerang untuk mengurangi debit sampah di wilayah Kota Tangerang, khususnya Kecamatan Cipondoh. Tentunya, kita apresiasi, artinya bisa mengurangi sampah yang menjadi persoalan besar di kota kita," ungkap Mutasar, Ketua RW 04, Kelurahan Cipondoh Indah.
Ia pun mengaku, RW 04 sebagai wilayah yang ditempati mesin Incinerator telah mendapat sosialisasi yang gamblang atas kerja mesin Incinerator ini. Khususnya soal hasil uji emisi saat mesin ini bekerja selama satu minggu.
"Mesin ini tujuannya baik, kami seluruh pengurus RT di RW 04, Kelurahan Cipondoh Indah mendukung. Tapi, DLH harus terbuka dengan hasil uji emisi yang dilakukan secara berkala. Sehingga kami tenang dan tujuan baiknya atau kebermanfaatannya sama-sama kita rasakan," tuturnya.
Kara Mutasar, setiap program pasti ada saja yang kontra. Kami pun awalnya tak serta merta menerima, tapi DLH hadir diantara kami memberikan penjelasan uji emisi tersebut.
"Kami pun sudah diberikan edukasi melihat langsung kerja mesin ini selama seminggu. Hasilnya benar, sampah yang dihilangkan sangat luar biasa menjadi abu. Begitu juga dengan tidak adanya asap, kita buktikan sendiri," katanya.
Teknologi incinerator memungkinkan pembakaran sampah anorganik dan residu secara tertutup pada suhu tinggi. Sehingga dapat meminimalkan emisi berbahaya dan mengurangi dampak pencemaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi menyampaikan, bahwa uji coba ini berlangsung dua bulan dan merupakan bagian dari pilot project pengolahan sampah mandiri di tingkat kelurahan.
“Kami ingin melihat efektivitas penggunaan incinerator dalam skala terbatas. Jika hasilnya baik dan mendapat dukungan warga, bukan tidak mungkin akan diterapkan di lokasi TPS3R lainnya,” jelasnya.
Dengan dukungan warga dan pengelolaan yang baik, TPS3R Mutiara Bangsa diharapkan bisa menjadi percontohan pengolahan sampah berbasis teknologi di lingkungan permukiman padat penduduk.