Siapa bilang lahan terbatas menghambat ketahanan pangan? Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang terus membuktikan bahwa keterbatasan lahan bukanlah penghalang untuk membangun kemandirian pangan masyarakat.
Melalui program pengembangan urban farming, DKP Kota Tangerang melakukan monitoring, pembinaan, dan penjajakan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) di wilayah Kecamatan Ciledug dan Larangan. Kali ini melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dikenal aktif dan berdedikasi dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan rumah tangga.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun menjelaskan, kegiatan ini guna memastikan kesiapan lokasi, struktur kelembagaan KWT, serta jenis tanaman yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
"Urban farming adalah langkah nyata menghadirkan ketahanan pangan dari rumah. Selain menjadi solusi atas keterbatasan lahan, ini juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan," ujar perwakilan DKP Kota Tangerang.
Melalui pendekatan kolaboratif dan pembinaan berkelanjutan, urban farming diharapkan menjadi gerakan yang masif, dimulai dari pekarangan rumah hingga menjangkau seluruh wilayah kota. Program ini tidak hanya menyentuh aspek ketahanan pangan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi, ketahanan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Keterbatasan lahan bukan lagi menjadi alasan. Urban farming menjadi solusi nyata untuk mendekatkan sumber pangan ke masyarakat dan membangun ketahanan pangan dari level rumah tangga,” jelasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan pembinaan berkelanjutan, DKP Kota Tangerang optimistis bahwa urban farming akan menjadi gerakan besar dari pekarangan rumah, menuju kota yang sehat, mandiri, dan berdaya saing.
